Geostrategi


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang Geostrategi
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan militer atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional. Mengingat geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana membuat strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, lebih aman, dan sebagainya, maka ia menjadi amat berbeda wajahnya dengan yang digagaskan oleh Haushofer, Ratzel, Kjellen dan sebagainya.
Indonesia tentu patut mewaspadai perkembangan yang terjadi terutama di kawasan Asia Pasifik. Sebab konsekuensi letak geografis Indonesia di persilangan jalur lalu lintas internasional, maka setiap pergolakan berapapun kadar intensitas pasti berpengaruh terhadap Indonesia. Apalagi jalur supply kebutuhan dasar terutama minyak beberapa negara melewati perairan Indonesia. Jalur pasokan minyak dari Timur Tengah dan Teluk Persia ke Jepang dan Amerika Serikat, misalnya, seIndonesiar 70% pelayarannya melewati perairan Indonesia. Karenanya sangat wajar bila berbagai negara berkepentingan mengamankan jalur pasokan minyak ini, termasuk di perairan nusantara, seperti ; Selat Malaka, Selat Sunda, Selat Lombok, Selat Makasar, Selat Ombai Wetar, dan lain-lain. Pasukan Beladiri Jepang secara berkala dan teratur mengadakan latihan operasi jarak jauh untuk mengamankan area yang mereka sebut sebagai "life line," yakni ; radius sejauh 1000 mil laut hingga menjangkau perairan Asia Tenggara. Hal yang sama juga dilakukan Cina, Australia, India, termasuk mengantisipasi kemungkinan terjadi penutupan jalur-jalur vital tersebut oleh negara-negara di seIndonesiarnya (termasuk Indonesia). Keberadaan Indonesia dipersilangan jalur pelayaran strategis, memang selain membawa keberuntungan juga mengandung ancaman. Sebab pasti dilirik banyak negara. Karena itu sangat beralasan bila beberapa negara memperhatikan dengan cermat setiap perkembangan yang terjadi di Indonesia. Australia misalnya, sangat kuatir bila Indonesia mengembangkan kekuatan angkatan laut, yang pada gilirannya dapat memperketat pengendalian efektif semua jalur pelayaran di perairan nusantara. Penetapan sepihak selat Sunda dan selat Lombok sebagai perairan Internasional oleh Indonesia secara bersama-sama ditolak oleh Amerika Serikat, Australia, Canada, Jerman, Jepang, Inggris dan Selandia Baru. Tentu apabila dua selat ini menjadi perairan teritorial Indonesia, maka semua negara yang melintas di wilayah perairan ini harus tunduk kepada hukum nasional Indonesia, tanpa mengabaikan kepentingan internasional.
Geostrategis, berbeda dari geopolitik, advokat strategi proaktif, dan geopolitik nasionalis pendekatan dari sudut pandang. Seperti semua teori politik, geostrategis relevan terutama untuk konteks di mana mereka disusun: kewarganegaraan dari strategi itu, kekuatan negara, sumber daya, ruang lingkup negara, tujuan, geografi politik jangka waktu , dan faktor teknologi yang mempengaruhi keterlibatan militer, politik, ekonomi, dan budaya. Geostrategi bisa berfungsi normatif, advokasi kebijakan luar negeri berdasarkan faktor geografis, analitis, menggambarkan bagaimana kebijakan luar negeri dibentuk oleh geografi, atau prediksi, memprediksi keputusan masa depan negara kebijakan luar negeri atas dasar faktor geografis.

1.2       Pengertian Geostrategi
• Geostrategi berasal dari kata geografi dan strategi
• Geografi merujuk kepada ruang hidup nasional, wadah atau tempat hidupnya bangsa dan negara Indonesia
• Strategi diartikan sebagai ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu dalam keadaan perang maupun damai.
• Bangsa Indonesia memandang geostrategi sebagai strategi dalam memanfaatkan keadaan atau konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan dan sarana-sarana guna mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional bangsa Indonesia.
• Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara untuk menentukan kebijakan, tujuan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional.
• Geostrategi dapat dikatakan pula sebagai pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.
• Geostrategi Indonesia merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional Indonesia.
• Geostrategi Indonesia memberikan arahan tentang bagaimana merancang strategi pembangunan guna mewujudkan masa depan yang lebih baik, aman dan sejahtera.
• Geostrategi penting karena setiap bangsa yang telah menjadi negara membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup nasional untuk menentukan kebijakan, sarana dan sasaran perwujudan kepentingan dan tujuan nasional melalui pembangunan sehingga bangsa itu tetap eksis dalam arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya dan hankam.
• Geostrategi Indonesia pada dasarnya adalah strategi nasional bangsa Indonesia dalam memanfaatkan wilayah negara kesatuan RI sebagai ruang hidup nasional guna merancang arahan tentang kebijakan, sarana dan sasaran pembangunan untuk mencapai kepentingan dan tujuan nasional.
Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Konsepsi Ketahanan Nasional

1.3       Perkembangan Geostrategi Indonesia
Pengembangan konsep geostrategi Indonesia bertujuan untuk :
        Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis pada   aspek ideologi, politik, sosial budaya dan hankam dan aspek-aspek alamiah bagi upaya kelestarian dan eksistensi hidup negara dan bangsa untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional.
        Menunjang tugas pokok pemerintahan Indonesia dalam :
• Menegakkan hukum dan ketertiban
• Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran
• Terselenggaranya pertahanan dan keamanan
• Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial
• Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri

1.4       Sifat geostrategi Indonesia sebagai pelaksanaan geopolitik Indonesia :
        Bersifat daya tangkal. Dalam kedudukannya sebagai konsepsi penangkalan, geostrategi Indonesia ditujukan untuk menangkal segala bentuk ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan terhadap identitas, integritas, eksistensi bangsa dan negara Indonesia.
        Bersifat developmental/pengembangan yaitu pengembangan potensi kekuatan bangsa dalam ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, hankam sehingga tercapai kesejahteraan rakyat.

1.5       Penjelasan Istilah Geostrategi
Geostrategi merupakan strategi dalam memanfaatkan kondisi geografi negara untuk menentukan tujuan, kebijakan.
Geostrategi merupakan pemanfaatan lingkungan untuk mencapai tujuan politik. Geostrategi juga merupakan metode mewujudkan cita-cita proklamasi.
Geostrategi juga untuk mewujudkan, mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakat majemuk dan heterogen.
Geostrategi : suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan untuk mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional ;
Sistem kehidupan nasional adalah himpunan berbagai kelemba-gaan hidup bangsa sebagai sistem (ipoleksosbudhankam) seba-gai subsistem yang dilengkapi dengan norma, nilai dan aturan;
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan, ketangguhan yang mengandung kemampuan mengem-bangkan kekuatan nasional dalam menghadapi ancaman baik datang dari luar maupun dari dalam.
Cita-cita nasional kondisi yang lebih cerah dimasa depan sesuai dengan keinginan luhur yang terkandung dalam falsafah bangsa.
Kepentingan nasional dari aspek keamanan dan kesejahteraan
Kepentingan nasional adalah kepentingan bangsa dan negara untuk mewujudkan stabilitas nasional bidang politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
Pembangunan nasional adalah semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh negara atau pemerintah yang bertujuan untuk mengadakan pembangunan fisik, sikap mental dan modernisasi pemikiran bagi seluruh bangsa dan rakyat Indonesia.
Keamanan adalah suatu kondisi yang dirasakan oleh masyarakat, mengenai ketenteraman, ketertiban, keselamatan dan kemampuan untuk mengadakan pertahanan.
Kesejahteraan adalah suatu kondisi yang didapat oleh masyarakat dimana terdapat rasa kecukupan, kecerdasan, kesehatan, ketaqwaan dan kemudahan untuk mendapatkan fasilitas pelayanan.



BAB 2
PEMBAHASAN

2.1       Definisi Geostrategi
Akademisi, teoretisi, dan praktisi geopolitik telah disepakati ada definisi standar untuk "geostrategy". Hampir semua definisi, menekankan penggabungan pertimbangan strategis dengan faktor geopolitik. Sementara geopolitik adalah seolah-olah netral, memeriksa fitur geografis dan politik daerah berbeda, terutama dampak dari geografi pada politik, geostrategi melibatkan perencanaan yang komprehensif, menetapkan cara untuk mencapai tujuan nasional atau mengamankan aset signifikansi militer atau politik.
·         Coining istilah
Istilah "geo-strategi" pertama kali digunakan oleh Frederick L. Schuman tahun 1942 artikelnya "Biarkan Kami Pelajari Geopolitik kami". Itu adalah terjemahan dari istilah Jerman "Wehrgeopolitik" seperti yang digunakan oleh geostrategist Jerman Karl Haushofer. Terjemahan sebelumnya telah dicoba, seperti "pertahanan-geopolitik". Robert Strausz-Hupé telah diciptakan dan dipopulerkan "geopolitik perang" sebagai terjemahan alternatif lain.
·         Definisi Modern
 "Geostrategy adalah tentang pelaksanaan kekuasaan atas ruang sangat kritis di permukaan bumi, tentang kerajinan kehadiran politik atas sistem internasional ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan seseorang dan kemakmuran, tentang membuat sistem internasional lebih makmur, tentang membentuk bukannya berbentuk. Geostrategi adalah sekitar mengamankan akses ke rute perdagangan tertentu, kemacetan strategis, sungai, pulau dan laut. Hal ini membutuhkan kehadiran militer yang luas, biasanya berbatasan dengan pembukaan stasiun militer di luar negeri dan pembangunan kapal perang yang mampu dalam proyeksi daya kelautan. Hal ini juga menuntut jaringan aliansi dengan kekuatan besar lain yang berbagi satu tujuan atau dengan negara-negara lynchpin “kecil yang terletak di daerah yang dianggap penting”.
·         James Rogers dan Simón Luis, "Pikirkan Lagi: Geostrategy Eropa"
"dia berkata geopolitik, strategis, dan geostrategis yang digunakan untuk menyampaikan arti sebagai berikut: geopolitik mencerminkan kombinasi faktor geografis dan politik yang menentukan kondisi suatu negara atau wilayah, dan menekankan dampak geografi pada politik, strategis mengacu ke aplikasi yang komprehensif dan rencana tindakan untuk mencapai tujuan pusat atau ke aset vital signifikansi militer, dan geostrategis menyatu dengan pertimbangan strategis yang geopolitik ".
·         Zbigniew Brzezinski, papan catur Grand
Geostrategy adalah arah geografis dari kebijakan luar negeri suatu negara. Lebih tepatnya, geostrategy menggambarkan di mana negara memusatkan usahanya dengan memproyeksikan kekuatan militer dan mengarahkan kegiatan diplomatik. Asumsi yang mendasarinya adalah bahwa negara memiliki sumber daya yang terbatas dan tidak mampu, bahkan jika mereka bersedia, untuk melakukan asimuths tous kebijakan luar negeri. Sebaliknya mereka harus fokus politik dan militer pada daerah tertentu di dunia. Geostrategy menggambarkan dorong kebijakan luar negeri negara dan tidak berhubungan dengan motivasi atau proses pengambilan keputusan. The geostrategy suatu negara, tidak selalu dimotivasi oleh faktor geografis atau geopolitik. Negara mungkin proyek pembangkit listrik ke lokasi karena alasan ideologis, kelompok kepentingan, atau hanya kehendak pemimpinnya.
·         Jakub J. Grygiel, Great Powers dan geopolitik Perubahan (penekanan dalam dokumen asli)
  "Hal ini diakui bahwa istilah “geo-strategi” lebih sering digunakan, secara tertulis saat ini, dalam konteks global, yang menunjukkan pertimbangan distribusi tanah-laut global, jarak, dan aksesibilitas antara faktor-faktor geografis lainnya dalam perencanaan strategis dan aksi. Berikut definisi geo-strategi yang digunakan dalam kerangka regional lebih terbatas dimana jumlah dari faktor geografis berinteraksi untuk mempengaruhi atau memberikan keuntungan pada satu musuh, atau campur tangan untuk memodifikasi perencanaan strategis serta usaha politik dan militer. "
·         Joo-Jock-Lim, Geo-Strategi dan Basin Laut Cina Selatan. (Penekanan dalam dokumen asli)
 "Sebuah ilmu bernama" geo-strategi "akan terbayangkan pada periode lain dari sejarah tetapi kita ini adalah produk karakteristik turbulen politik dunia abad kedua puluh.."
·         Andrew Gyorgi, The Geopolitik of War:. Total War dan Geostrategy (1943)
  "'Geostrategy,' sebuah kata dari makna-pasti telah ... dihindari."
2.2        Sejarah Geostrategi
-          Pada awal Herodotus, pengamat melihat strategi sebagai sangat dipengaruhi oleh pengaturan geografis dari para aktor. Dalam Sejarah, Herodotus menggambarkan benturan peradaban antara, Mesir Persia, Scythians, dan Yunani-semua yang ia percaya sangat dipengaruhi oleh pengaturan geografis fisik.
-           Heinrich Adam Dietrich von Bulow mengusulkan ilmu geometri strategi di 1799 Roh Sistem Modern War. sistem-Nya meramalkan bahwa negara-negara besar akan menelan yang lebih kecil, sehingga di negara-negara besar sebelas. Mackubin Thomas Owens mencatat kesamaan antara prediksi von Bulow dan peta Eropa setelah penyatuan Jerman dan Italia.
-          Golden usia
Antara 1890 dan 1919 dunia menjadi surga geostrategist, yang menyebabkan perumusan teori-teori geopolitik klasik. Sistem internasional fitur naik dan turun kekuatan besar, sebagian besar dengan jangkauan global. Tidak ada batas baru bagi kekuatan-kekuatan besar untuk menjelajahi atau menjajah-seluruh dunia terbagi antara kerajaan dan kekuasaan kolonial. Dari titik ini ke depan, politik internasional akan menampilkan perjuangan negara terhadap negara.
Dua jenis pemikiran geopolitik menjadi terkenal: sebuah sekolah Anglo-Amerika, dan sekolah Jerman. Alfred Thayer Mahan dan Halford J. Mackinder menjabarkan konsep Amerika dan Inggris geostrategy, dalam karya mereka Masalah Asia dan "The Pivot Geografis Sejarah". Friedrich Ratzel dan Rudolf Kjellén mengembangkan teori negara organik yang meletakkan dasar untuk sekolah yang unik Jerman dari geostrategy.
-          Perang Dunia II
Fr. Edmund A. Walsh, SJ
Yang geopolitician Jerman paling menonjol adalah Jenderal Karl Haushofer. Setelah Perang Dunia II, selama pendudukan Sekutu Jerman, Amerika Serikat diselidiki banyak pejabat dan tokoh masyarakat untuk menentukan apakah mereka harus menghadapi tuduhan kejahatan perang di pengadilan Nuremberg. Haushofer, seorang akademisi terutama, diinterogasi oleh Pastor Edmund A. Walsh, seorang profesor geopolitik dari Georgetown Sekolah Dinas Luar Negeri, atas permintaan pemerintah AS. Meskipun keterlibatannya dalam kerajinan salah satu pembenaran atas agresi Nazi, Fr. Walsh menetapkan bahwa Haushofer seharusnya tidak diadili.
-          Perang Dingin
Setelah Perang Dunia Kedua, istilah "geopolitik" jatuh ke dalam keburukan, karena kerjasama dengan geopolitik Nazi. Hampir tidak ada buku yang diterbitkan antara akhir Perang Dunia II dan pertengahan 1970-an menggunakan kata "geopolitik" atau "geostrategy" dalam judul mereka, dan tidak geopoliticians label sendiri atau karya mereka seperti itu. Teori Jerman diminta sejumlah pemeriksaan kritis geopolitik oleh geopoliticians Amerika seperti Robert Strausz-Hupé, Derwent Whittlesey, dan Andrew Gyorgy.
Seperti Perang Dingin mulai, NJ Spykman dan George F. Kennan meletakkan dasar bagi kebijakan AS penahanan, yang akan mendominasi berpikir geostrategis Barat selama empat puluh tahun berikutnya.
Alexander de Seversky akan mengusulkan kekuatan udara yang secara fundamental mengubah pertimbangan geostrategis dan dengan demikian mengusulkan "geopolitik kekuatan udara". Ide-idenya memiliki pengaruh dalam pemerintahan Presiden Dwight D. Eisenhower, tetapi ide-ide Spykman dan Kennan akan melaksanakan bobot yang lebih besar Kemudian selama Perang Dingin, Colin Gray tegas akan menolak ide bahwa kekuatan udara diubah pertimbangan geostrategis, sementara Saul B. Cohen diperiksa ide tentang "shatterbelt", yang pada akhirnya akan menginformasikan teori domino.
-          Pasca Perang Dingin
Wiki letter w cropped.svg Bagian ini membutuhkan ekspansi. Sejak jatuhnya Tembok Berlin, untuk kebanyakan NATO atau Pakta Warsawa bekas negara, strategi geopolitik umumnya mengikuti jalannya baik kewajiban keamanan memperkuat atau akses ke sumber daya global, namun strategi negara-negara lain belum sebagai teraba.
-          Geostrategists Terkemuka
Di bawah ini geostrategists berperan dalam mendirikan dan mengembangkan doktrin geostrategis besar dalam sejarah disiplin itu. Sementara ada geostrategists lainnya, ini telah menjadi paling berpengaruh dalam membentuk dan mengembangkan lapangan secara keseluruhan.
-          Alfred Thayer Mahan
Alfred Thayer Mahan adalah seorang perwira Angkatan Laut Amerika dan presiden dari US Naval War College. Ia terkenal karena Pengaruh tentang Laut Power pada seri buku Sejarah, yang berpendapat bahwa supremasi angkatan laut merupakan faktor penentu dalam peperangan kekuatan besar. Pada tahun 1900, buku Mahan Masalah Asia diterbitkan. Dalam buku ini ia meletakkan keluar geostrategy pertama era modern.
Masalah Asia membagi benua Asia ke 3 zona:
    * Sebuah zona utara, yang terletak di atas paralel utara ke-40, ditandai dengan iklim dingin, dan didominasi oleh kekuatan tanah,
    * The "diperdebatkan dan berdebat" zona, terletak antara paralel ke-40 dan 30, ditandai dengan iklim yang hangat,
    * Sebuah zona selatan, terletak di bawah paralel utara 30, ditandai dengan iklim panas, dan didominasi oleh kekuatan laut.
Zona berdebat dan diperdebatkan, Mahan diamati, terdapat dua semenanjung di kedua ujung (Asia Kecil dan Korea), Tanah Genting Suez, Palestina, Suriah, Mesopotamia, dua negara ditandai dengan deretan pegunungan mereka (Persia dan Afghanistan), Pegunungan Pamir, Himalaya Tibet, Lembah Yangtze, dan Jepang. Dalam zona ini, Mahan menegaskan bahwa tidak ada negara yang kuat mampu menahan pengaruh luar atau bahkan mampu menjaga stabilitas dalam batas-batas mereka sendiri. Jadi sedangkan situasi politik ke utara dan selatan relatif stabil dan ditentukan, tengah tetap "tanah diperdebatkan dan diperdebatkan."
Utara paralel 40, hamparan luas di Asia didominasi oleh Kekaisaran Rusia. Rusia memiliki posisi sentral di benua itu, dan proyeksi berbentuk baji ke Asia Tengah, berbatasan dengan pegunungan Kaukasus dan Laut Kaspia di satu sisi dan pegunungan Afghanistan dan Cina Barat di sisi lain. Untuk mencegah ekspansionisme Rusia dan pencapaian keunggulan di benua Asia, Mahan percaya tekanan pada panggul Asia bisa menjadi satu-satunya strategi yang layak ditempuh oleh kekuatan laut.
Selatan sejajar 30 berbaring wilayah didominasi oleh laut kekuasaan-Inggris, Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang. Untuk Mahan, milik India Inggris kepentingan strategis kunci, seperti India yang paling cocok untuk melakukan tekanan menyeimbangkan melawan Rusia di Asia Tengah. Dominasi Inggris di Mesir, Cina, Australia, dan Tanjung Harapan juga dianggap penting.
Strategi kekuatan laut, menurut Mahan, harus menyangkal Rusia manfaat dari perdagangan yang berasal dari perdagangan laut. Ia mencatat bahwa baik Dardanella dan selat Baltik bisa ditutup oleh kekuatan bermusuhan, sehingga menolak akses Rusia ke laut. Selanjutnya, posisi ini merugikan akan memperkuat kecenderungan Rusia terhadap ekspansionisme untuk mendapatkan port kekayaan atau hangat air target geografis Alam untuk ekspansi Rusia di mencari akses ke laut itu akan menjadi daerah pesisir Cina, Teluk Persia., Dan Asia Minor.
Dalam kontes ini antara kekuatan darat dan kekuatan laut, Rusia akan menemukan sendiri bersekutu dengan Perancis (kekuatan laut alami, tetapi dalam kasus ini harus bertindak sebagai kekuatan tanah), tersusun melawan Jerman, Inggris, Jepang, dan Amerika Serikat sebagai kekuatan laut Lebih lanjut,. Mahan disebut sebagai sebuah negara, bersatu modern terdiri dari Turki, Suriah, dan Mesopotamia, memiliki tentara efisien terorganisir dan angkatan laut untuk berdiri sebagai penyeimbang untuk ekspansi Rusia.
Selanjutnya membagi peta dengan fitur geografis, Mahan menyatakan bahwa dua garis yang paling berpengaruh divisi akan menjadi Suez dan kanal Panama. Sebagai negara maju yang paling dan sumber daya berbaring di atas divisi Utara-Selatan, politik dan utara perdagangan dua kanal akan penting jauh lebih besar daripada yang selatan terjadi dari kanal. Dengan demikian, kemajuan besar perkembangan sejarah tidak akan mengalir dari utara ke selatan, tetapi dari timur ke barat, dalam hal ini memimpin ke arah Asia sebagai lokus uang muka.
Peta ini menggambarkan dunia sebagai dibagi dengan geostrategist Alfred Thayer Mahan pada tahun 1900 karyanya Masalah Asia. Asia dibagi sepanjang 30 utara dan 40 paralel utara, diwakili di sini oleh garis hijau. Di antara 30 dan 40 paralel adalah apa Mahan disebut sebagai "tanah diperdebatkan dan diperdebatkan," tunduk pada persaingan antara kekuatan darat dan kekuatan laut.
Kedua sekutu kekuatan tanah, Kekaisaran Rusia dan Perancis
 Bagian-bagian Asia di atas paralel ke-40 di bawah pengaruh efektif kekuasaan tanah Rusia.
Keempat sekutu kekuatan laut, Inggris, Kekaisaran Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat
Bagian-bagian Asia bawah subjek paralel 30 untuk kontrol yang efektif oleh kekuatan laut.
Kunci saluran air diidentifikasi oleh Mahan: Terusan Suez, Terusan Panama, Dardanella, Selat Gibraltar, dan Selat Baltik.
Dipengaruhi oleh karya-karya Alfred Thayer Mahan, serta geografi Jerman Karl Ritter dan Alexander von Humboldt, Friedrich Ratzel akan meletakkan dasar bagi geopolitik, strain unik Jerman geopolitik.
Ratzel wrote on pembagian alami antara kekuatan darat dan kekuatan laut, setuju dengan Mahan bahwa kekuatan laut mandiri, sebagai keuntungan dari perdagangan akan mendukung pengembangan kelautan pedagang. Namun,. Kontribusi kuncinya adalah pengembangan Raum konsep dan teori negara organik. Dia berteori bahwa negara bagian organik dan berkembang, dan yang berbatasan dengan hanya sementara, merupakan jeda dalam gerakan alami mereka Raum. Adalah tanah, secara spiritual terhubung ke suatu bangsa (dalam hal ini, bangsa Jerman), dari mana orang-orang bisa menggambar rezeki, menemukan bangsa inferior berdekatan yang akan mendukung mereka, dan yang akan dibuahi oleh kultur mereka (budaya).
Ratzel ide-ide itu akan mempengaruhi karya muridnya Rudolf Kjellén, serta orang-orang Jenderal Karl Haushofer.

-          Rudolf Kjellén
Rudolf Kjellén adalah seorang ilmuwan politik Swedia dan mahasiswa Friedrich Ratzel. Dia pertama kali menciptakan istilah "geopolitik". Tulisan-tulisannya akan memainkan peran yang menentukan dalam mempengaruhi geopolitik Umum Karl Haushofer, dan secara tidak langsung kebijakan luar negeri masa Nazi.
Tulisan-tulisannya terfokus pada lima konsep pokok yang akan mendasari geopolitik Jerman.
   1. Reich adalah konsep teritorial yang terdiri dari Raum (Lebensraum), dan bentuk militer strategis;
   2. Volk adalah konsepsi rasial negara;
3. Haushalt adalah panggilan untuk autarki berbasis di darat, dirumuskan sebagai reaksi terhadap perubahan-perubahan pasar internasional;
4. Gesellschaft adalah aspek sosial organisasi bangsa dan daya tarik budaya, Kjellén anthropomorphizing hubungan antar-negara lebih dari Ratzel telah, dan,
5. Regierung adalah bentuk pemerintahan yang birokrasi dan militer akan memberikan kontribusi untuk pengamanan rakyat dan koordinasi.

-          Karl Haushofer
Geopolitik Karl Haushofer's diperluas bahwa Ratzel dan Kjellén. Sedangkan dua terakhir dipahami geopolitik sebagai-geografi negara sebagai-sebuah-organisme-dalam-ruang diletakkan ke layanan seorang pemimpin, sekolah Munich Haushofer secara khusus dipelajari karena berkaitan dengan perang dan desain untuk kerajaan. Perilaku aturan dari geopoliticians sebelumnya sehingga berubah menjadi doktrin-doktrin normatif yang dinamis untuk tindakan terhadap kekuasaan Lebensraum dan dunia.
Haushofer didefinisikan geopolitik pada tahun 1935 sebagai ["tugas untuk melindungi hak untuk tanah, ke tanah dalam arti luas, tidak hanya tanah di dalam batas-batas Reich, namun hak atas Volk lebih luas dan tanah budaya." ] Budaya itu sendiri dipandang sebagai unsur yang paling kondusif untuk ekspansi dinamis. Budaya memberikan panduan untuk daerah terbaik untuk ekspansi, dan bisa melakukan ekspansi aman, padahal daya semata-mata militer atau komersial tidak bisa.
Untuk Haushofer, keberadaan negara tergantung pada ruang hidup, mengejar yang harus menjadi dasar untuk semua kebijakan. Jerman memiliki kepadatan penduduk tinggi, sedangkan kekuasaan kolonial lama memiliki kerapatan yang jauh lebih rendah: mandat virtual untuk ekspansi Jerman ke daerah-daerah yang kaya sumber daya Sebuah zona penyangga wilayah atau negara tidak signifikan pada perbatasan seseorang akan berfungsi untuk melindungi Jerman. erat terkait dengan kebutuhan ini adalah pernyataan Haushofer bahwa keberadaan negara-negara kecil adalah bukti regresi politik dan gangguan dalam sistem internasional. Negara-negara kecil di sekitarnya Jerman harus dibawa ke urutan Jerman vital. Negara-negara ini dianggap terlalu kecil untuk mempertahankan otonomi praktis (bahkan jika mereka mempertahankan harta kolonial besar) dan akan lebih baik dengan perlindungan dan organisasi di Jerman . Di Eropa, ia melihat Belgia, Belanda, Portugal, Denmark, Swiss, Yunani dan "aliansi dimutilasi" dari Austria-Hungaria sebagai pendukung pernyataannya.
Haushofer dan sekolah Munich geopolitik akhirnya akan memperluas konsepsi mereka tentang Lebensraum dan autarki baik melewati restorasi perbatasan Jerman 1914 dan "tempat di bawah sinar matahari." Mereka ditetapkan sebagai tujuan Eropa Orde Baru, maka Orde Baru Afro-Eropa, dan akhirnya ke Orde Eurasia. Konsep ini kemudian dikenal sebagai daerah-panci, diambil dari American Monroe Doctrine, dan ide dari nasional dan benua swasembada. Ini adalah forward-looking refashioning dari drive untuk koloni, sesuatu yang geopoliticians tidak melihat sebagai kebutuhan ekonomi, tetapi lebih sebagai masalah prestise, dan menekan kekuatan kolonial yang lebih tua. Gaya memotivasi fundamental tidak akan ekonomi, tetapi budaya dan spiritual.
Selain menjadi sebuah konsep ekonomi, pan-daerah adalah konsep strategis juga. Haushofer mengakui konsep strategis Heartland diajukan oleh Mackinder Halford. Jika Jerman bisa mengendalikan Eropa Timur dan selanjutnya wilayah Rusia, bisa kontrol kawasan strategis yang bermusuhan daya laut dapat dipungkiri Allying dengan Italia dan Jepang akan lebih meningkatkan pengendalian strategis Jerman Eurasia, dengan negara-negara menjadi senjata angkatan laut melindungi posisi kepulauan Jerman.

-          Nicholas J. Spykman
Nicholas J. Spykman adalah geostrategist Belanda-Amerika, yang dikenal sebagai "godfather penahanan." pekerjaan geostrategis, The Geografi Perdamaian (1944), berpendapat bahwa keseimbangan kekuasaan di Eurasia langsung terkena dampak keamanan Amerika Serikat.
NJ Spykman berdasarkan ide geostrategis tentang orang-orang dari teori Heartland Sir Halford Mackinder's. kontribusi kunci Spykman adalah untuk mengubah penilaian strategis Heartland vs "pelosok" (area geografis analog dengan "Bulan Sabit batin atau Marjinal" Mackinder's). Spykman tidak melihat jantung sebagai wilayah yang akan disatukan oleh kuat transportasi atau infrastruktur komunikasi dalam waktu dekat. Dengan demikian, tidak akan berada dalam posisi untuk bersaing dengan kekuatan laut Amerika Serikat, meskipun posisi unik defensif. pelosok memiliki semua sumber daya kunci dan populasi-dominasinya adalah kunci pengendalian Eurasia Strateginya adalah untuk kekuatan Offshore, dan mungkin Rusia juga, untuk melawan konsolidasi kontrol atas pelosok dengan satu kekuatan satu. Daya Balanced akan mengarah ke perdamaian.

-          George F. Kennan
George F. Kennan, duta besar AS untuk Uni Soviet, meletakkan keluar mani geostrategy Perang Dingin dalam bukunya Long Telegram dan Sumber Perilaku Soviet. Ia menciptakan "penahanan" istilah,  yang akan menjadi ide panduan untuk strategi AS grand selama empat puluh tahun berikutnya, meskipun istilah akan datang berarti sesuatu yang signifikan berbeda dari rumusan aslinya Kennan's.
Kennan menganjurkan apa yang disebut "penahanan strongpoint." Dalam pandangannya, Amerika Serikat dan sekutunya yang diperlukan untuk melindungi daerah industri produktif dunia dari dominasi Soviet. Dia mencatat bahwa dari lima pusat kekuatan industri di dunia-Amerika Serikat, Inggris, Jepang, Jerman, dan Rusia-satunya kawasan diperebutkan adalah Jerman. Kennan prihatin tentang menjaga keseimbangan kekuasaan antara AS dan Uni Soviet, dan dalam pandangannya, hanya bidang-bidang ini beberapa industri penting.
 Berikut Kennan berbeda dari Paul Nitze, yang mani Perang Dingin dokumen, NSC-68, menyerukan "penahanan dibeda-bedakan atau global," bersama dengan penumpukan militer besar-besaran. melihat Uni Soviet sebagai penantang ideologi dan politik ketimbang benar ancaman militer. Tidak ada alasan untuk melawan Soviet di seluruh Eurasia, karena daerah tersebut tidak produktif, dan Uni Soviet sudah kelelahan dari Perang Dunia II, membatasi kemampuannya untuk proyek listrik di luar negeri. Oleh karena itu, Kennan menyetujui keterlibatan AS di Vietnam, dan kemudian berbicara kritis terhadap penumpukan militer Reagan.

-          Henry Kissinger
Henry Kissinger dilaksanakan dua tujuan geostrategis ketika di kantor: pindah sengaja untuk menggeser polaritas sistem internasional dari bipolar untuk tripolar, dan, penunjukan negara menstabilkan daerah sehubungan dengan Doktrin Nixon. Dalam Bab 28 karya yang panjang, Diplomasi, Kissinger membahas "pembukaan Cina" sebagai strategi yang disengaja untuk mengubah keseimbangan kekuasaan dalam sistem internasional, mengambil keuntungan dari perpecahan di dalam blok Sino-Soviet regional. stabilisator adalah negara-negara pro-Amerika yang akan menerima bantuan signifikan AS dalam pertukaran untuk memikul tanggung jawab untuk stabilitas regional. Di antara stabilisator daerah yang ditunjuk oleh Kissinger adalah Zaire, Iran, dan Indonesia. Bagian ini membutuhkan ekspansi.

-          Zbigniew Brzezinski
Zbigniew Brzezinski diletakkan kontribusi yang paling signifikan terhadap pasca Perang Dingin pada tahun 1997 geostrategy bukunya The Grand papan catur. Ia mendefinisikan empat wilayah Eurasia, dan di mana cara-cara Amerika Serikat harus merancang kebijakannya terhadap setiap daerah dalam rangka mempertahankan keunggulan global. Keempat daerah (bergema Mackinder dan Spykman) adalah:
    * Eropa, jembatan Demokrat
    * Rusia, Black Hole
    * Timur Tengah, Balkan Eurasia
    * Asia, Timur Jauh Anchor
Dalam buku berikutnya nya, The Choice, update Brzezinski geostrategy dalam terang globalisasi, 9/11 dan selang enam tahun antara dua buku.
-          Charles Clover, "Mimpi dari Tanah Eurasia"
Geostrategy menemukan berbagai macam kritik. Ini telah disebut bentuk mentah determinisme geografis. Hal ini dilihat sebagai gloss digunakan untuk membenarkan agresi internasional dan ekspansionisme-hal ini terkait dengan rencana perang Nazi, dan ciptaan AS dirasakan divisi Perang Dingin melalui strategi penahanan tersebut. Marxis dan teori kritis percaya geostrategy hanyalah sebuah pembenaran bagi imperialisme Amerika. Beberapa ilmuwan politik berpendapat bahwa pentingnya naik aktor non-negara, pentingnya geopolitik jatuh bersamaan. Demikian pula, mereka yang melihat munculnya isu-isu ekonomi dalam prioritas di atas masalah-masalah keamanan berpendapat bahwa geoeconomics lebih relevan dengan era modern dari geostrategy.
-          Kebanyakan hubungan internasional teori yang kritis terhadap realisme dalam hubungan internasional adalah juga penting dari geostrategy karena asumsi itu membuat tentang hirarki sistem internasional yang didasarkan pada kekuasaan.
-          Selanjutnya, relevansi geografi untuk politik internasional dipertanyakan karena kemajuan teknologi mengubah pentingnya fitur geografis, dan dalam beberapa kasus membuat fitur tersebut tidak relevan. Jadi beberapa faktor geografis tidak memiliki kepentingan permanen bahwa beberapa geostrategists menganggap kepada mereka.

2.3       Konsepsi Geostrategi
• Suatu strategi memanfaatkan kondisi geografi negara dalam menentukan kebijakan, tujuan, sarana untuk mencapai tujuan nasional (pemanfaatan kondisi lingkungan dalam mewujudkan tujuan politik).
• Geostrategi Indonesia diartikan pula sebagai metode untuk mewujudkan cita-cita proklamasi sebagaimana yang diamanatkan dalam pembukaan dan UUD 1945.
• Ini diperlukan utk mewujudkan dan mempertahankan integrasi bangsa dalam masyarakat majemuk dan heterogen berdasarkan Pembukaan dan UUD 1945.
• Geostrategi Indonesia dirumuskan dalam wujud Ketahanan Nasional.
Geostrategi Indonesia tiada lain adalah ketahanan nasional
• Ketahanan Nasional merupakan kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional, di dalam menghadapi dan mengatasi segala ATHG baik yang datang dari luar maupun dari dalam, yang langsung maupun tidak langsug membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.
• Ketahanan nasional diperlukan bukan hanya konsepsi politik saja melainkan sebagai kebutuhan dalam menunjang keberhasilan tugas pokok pemerintah, seperti Law and order, Welfare and prosperity, Defence and security, Juridical justice and social justice, freedom of the people.

2.4       Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional
Model Astagatra merupakan perangkat hubungan bidang kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung diatas bumi degan memanfaatkan segala kekayaan alam. Terdiri 8 aspek kehidupan nasional :
1). Tiga aspek (tri gatra) kehidupan alamiah, yaitu :
a). Gatra letak dan kedudukan geografi
b). Gatra keadaan dan kekayaan alam
c). Gatra keadaan dan kemampuan penduduk
2). Lima aspek (panca gatra) kehidupan social, yaitu :
a). Gatra ideologi
b). Gatra Politik
c). Gatra ekonomi
d). Gatra social budaya
e). Gatra pertahanan dan keamanan.
Terdapat hubungan korelatif dan interdependency diantara ke-8 gatra secara komprehensif dan integral.

2.5       Implementasi Ketahanan Nasional
Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara :
A. Konsepsi Ketahanan Nasional
Konsepsi Ketahanan Nasional menyangkut hubungan antara aspek yang mendukung kehidupan, yaitu:
Aspek yang berkaitan dengan alam yang bersifat statis.
Aspek yang berkaitan dengan alam yang bersifat dinamis.

B. Implementasi dalam Aspek Ideologi
 Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang memberikan motivasi. Ideologi merupakan dasar suatu negara dalam menjalankan kehidupan bernegara. Berikut beberapa ideologi yang ada dan berkembang didunia :
1. Liberalisme
Liberalisme bertitik tolak pada hak asasi yang melekat pada manusia sejak lahir dan tidak dapat di ganggu gugat oleh siapapun. Liberalisme cenderung berpusat pada kebebasan individu. Dalam sistem politik, liberalisme
berarti adanya pemisahan kekuasaan sesuai ajaran Montesquieu yang sering disebut dengan Trias Politica.
2. Komunisme
Aliran ini beranggapan bahwa negara adalah susunan golongan kelas untuk menindas kelas lain.
3. Paham agama
Ideologi bersumber pada falsafah agama yang bersumber pada kitab suci.
4. Ideologi Pancasila
Merupakan tatanan nilai yang digali dari nilai-nilai budaya bangsa.
Ketahanan pada aspek ideologi sangat diperlukan oleh semua bangsa. Ketahanan ideologi diartikan sebagai kondisi dinamika kehidupan ideologi bangsa Indonesia. Dalam perjalanannya, ideologi kita akan dihadapkan dengan ideologi-ideologi lain maupun dengan berbagai permasalahan yang akan berbenturan dengan ideologi kita sendiri. Oleh karena itu, ketahanan nasional terhadap aspek ideologi sangat diperlukan oleh bangsa Indonesia agar kita tidak kehilangan identitas dan jati diri kita sebagai bangsa Indonesia.

C. Implementasi dalam Aspek Politik
1. Politik Secara Umum
Politik berasal dari kata polities yang berarti kekuasaan dan policy yang berarti kebijaksanaan. Politik memiliki arti seni dan ilmu pemerintahan. Dalam pemerintahan, politik berfungsi sebagai penentu kebijaksanaan yang bertujuan mewujudkan aspirasi serta tuntutan masyarakat.
2. Politik di Indonesia
a. Politik dalam negeri
Politik dalam negeri adalah politik dan kenegaraan yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945 yang menyerap aspirasi dan mendorong partisipasi masyarakat dalam suatu sistem.
b.Politik luar negeri
Politik luar negeri merupakan sarana pencapaian kepentingan nasional dalam pergaulan antar bangsa
PLN sebagai intregal dari strategi nasional yang merupakan proyeksi kepentingan nasional dalam kehidupan antar bangsa
c. Garis politik luar negeri
Indonesia menganut politik luar negeri bebas aktif. Bebas dalam artian Indonesia tidak memihak pada kekuatan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Dan aktif dimana dalam pencaturan internasional Indonesia bersifat kreatif dan tidak menjadi obyek dalam pencaturan internasional.
3. Ketahanan pada Aspek Politik
Adalah kondisi dinamika kehidupan politik bangsa yang berisi keuletan, ancaman, hambatan, yang datang dari dalam atau luar baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan dan stabilitas politik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
4. Ketahanan pada Aspek Politik Dalam Negeri
Politik dalam negeri yang tidak stabil akan mengancam kondisi nasional bangsa Indonesia. Sehingga kestabilan politik dalam negeri dibutuhkan dalam mencapai ketahanan nasional. Apabila terjadi goncangan dalam bidang politik dalam negeri, maka dampaknya akan dirasakan oleh rakyat. Ketahanan dalam menghadapi kondisi politik dalam situasi seperti apapun, akan tercipta dengan baik apabila adanya kesadaran birokrasi dan nasionalisme bangsa yang kuat.
5. Ketahanan pada Aspek Politik Luar Negeri
Dalam kehidupan bernegara, negara juga sama seperti manusia yang merupakan makhluk sosial. Dalam kehidupannya, suatu bangsa harus berinteraksi dengan bangsa lain. Oleh karena itu, apaun yang terjadi di negara lain maka akan berdampak pada negara kita. Aspek politik negara yang berkaitan dengan kita terutama akan menjadi pemicu dinamika politik dalam negeri. Negara-negara berkembang seperti Indonesia sangat terpengaruh oleh kondisi politik negara-negara maju, seperti Amerika dan Jepang.

D. Implementasi dalam Aspek Ekonomi
a. Perekonomian Secara Umum
Perekonomian adalah salah satu aspek kehidupan nasional yang vital dan berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan, yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi. Sistem perekonomian yang dianut oleh suatu negara akan mempengaruhi kehidupan perekonomian negara tersebut.
b. Perekonomian Indonesia
Perekonomian Indonesia mengacu pada pasal 33 UUD 1945, yang menyebutkan perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan. Setiap warga negara memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam menjalankan roda perekonomian. Walau demikian, asset-aset yang menunjang hajat hidup orang banyak dikuasai dan dikelola oleh negara.
c. Ketahanan pada Aspek Ekonomi
 Ketahanan ekonomi diartikan sebagai keuletan dan ketangguhan kekuatan nasional dalam menghadapi dinamika kehidupan ekonomi.
E. Implementasi dalam Aspek Sosial Budaya.
Sosial budaya mencakup 2 segi utama kehidupan bersama manusia, yaitu segi sosial dan segi budaya.
• Struktur Sosial di Indonesia
Kehidupan masyarakat berdasarkan struktur, peran dan profesi yang melahirkan bentuk hubungan dan iktan antara manusia yang dapat menggantikan hubungan kekeluaragan. Dalam pembahasan struktur sosial ini tidak mudah karena ilmu memiliki berbagai teori dan paradigma. Ketika berbicara mengenai struktur sosial, maka sesungguhnya kita berbicara mengenai sesuatu yang saling bergantung dan membentuk suatu pola tertentu, yang terdiri atas pola perilaku individu, kelompok, institusi maupun masyarakat secara luas. Dapat disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan cara bagaimana suatu masyarakat terorganisasi dalam hubungan-hubungan yang dapat diprediksikan melalui pola perilaku berulang-ulang antarindividu dan antarkelompok dalam masyarakat tersebut. Struktur sosial memiliki empat elemen dasar, yaitu:
1. Status Sosial
2. Peran Sosial
3. Kelompok
4. Institusi
• Kondisi Budaya di Indonesia
a. Kebudayaan Daerah
Indonesia merupakan negara multikultural yang terdiri atas lebih dari dua kelompok masyarakat yang memiliki perbedaan karakteristik, didorong oleh latar belakang historis, kondisi geografis dan pengaruh kebudayaan asing. Maka tidak heran apabila Indonesia memiliki berbagai kebudayaan daerah.
b. Kebudayaan Nasional
Kebudayaan merupakan hasil dari interaksi budaya suku-suku bangsa yang ada di Indonesia yang kemudian di terima sebagai nilai bersama seluruh bangsa.
 c. Integrasi Sosial
Integrasi sosial adalah proses penyesuaian unsure-unsur yang berbeda dalam kehidupan masyarakat. Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas territorial, nilai-nilai, norma-norma dan pranata-pranata sosial. Integrasi sosial didorong oleh homogenitas kelompok, besar kecilnya kelompok, mobilitas geografis dan efektivitas dan efisiensi komunikasi.
d. Kebudayaan dan alam lingkungan
Keanekaragaman budaya Indonesia antara lain dipengaruhi oleh keanekaragaman geografis Indonesia. Maka seyogyanya kita menjaga dan melestarikan keaslian alam sekitar.
Ketahanan pada Aspek Sosial
Mencerminkan kondisi dinamis budaya bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan dan ancaman yang datang dari luar yang membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa Indonesia.
F. Implementasi dalam Aspek Pertahanan dan Keamanan
Meliputi pokok-pokok pengetahuan pertahanan kemanan. Ketahanan pertahanan dan keamanan di artikan sebagai kondisi dinamika bangsa dalam menghadapi tantangan dari luar berupa rasa bela diri, penyelenggaraan pertahanan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia, pertahanan dan keamanan negara merupakan upaya nasional terpadu, pertahanan keamanan Indonesia dilandasi dengan siskamnas.
G. Postur Kekuatan Pertahanan dan Keamanan
Mencakup struktur keamanan, tingkat kemampuan dan gelar kekuatan. Ketahanan pada aspek pertahanan dan keamanan: pertahanan dan keamanan dapat mewujudkan kesiapsiagaan dalam upaya bela negara, bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta pada kemerdekaan dan kedaulatan bangsa-bangsa, potensi nasional dan hasil pembangunan harus di lindungi, dan lain sebagainya.

2.6       Hubungan Geopolitik Dan Geostrategi
Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy) maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut.
Implementasi dari strategi maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman. Selain itu hubungan geopolitik dan geostrategi terdapat dalam astra gatra.
Komponen strategi astra gatra :
TRI GATRA (tangible) bersifat kehidupan alamiah :
• Letak geografi Negara
• Keadaan dan kekayaan alam (flora, fauna, dan mineral baik yang di atmosfer, muka maupun perut bumi) dikelola denga dasar 3 asas: asas maksimal, lestari, dan daya saing.
• Keadaan dan kemampuan penduduk (jumlah, komposisi, dan distribusi)
PANCA GATRA (itanggible) bersifat kehidupan sosial :
• IDEOLOGI → Value system
• POLITIK → Penetapan alokasi nilai di sektor pemerintahan dan kehidupan pololitik masyarakat. sistem politik harus mampu memenuhi lima fungsi utama :
a). Usaha mempertahankan pola, struktur, proses politik
b). Pengaturan & penyelesaian pertentangan / konflik
c). Penyesuaian dengan perubahan dalam masyarakat
d). Pencapaian tujuan
e). Usaha integrasi
• EKONOMI (SDA, Tenaga kerja, Modal, Teknologi)
• SOSBUD (Tradisi, Pendidikan, Kepemimpinan nas, Kepribadian nas)
• HANKAM meliputi faktor2:
a). Doktrin
b). Wawasan Nasional
c). Sistem pertahanan keamanan
d). Geografi
e). Manusia
f). Integrasi angkatan bersenjata dan rakyat
g). Material
h). Ilmu pengetahuan dan teknologi
i). Kepemimpinan
j). Pengaruh luar negeri
Hubungan komponen antar gatra dalam tri gatra dan panca gatra serta antara gatra itu sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan dan ketergantungan
Hubungan komponen strategi dalam tri gatra dan panca gatra tersusun secara utuh menyeluruh (komprehensif integral) di dalam lingkungan asta gatra
• Beberapa fakta tentang kondisi asta gatra yang dialami Indonesia :
– Ideologi liberalisme, komunisme: munculnya gerakan komunis
– Politik, demokrasi parlementer, diktator : munculya demokrasi terpimpin
– Ekonomi liberal, kapitalis : sistem ekonomi kapitalis
– Sosial, individualistis, faham sosialis : munculnya sifat individualistik
– Budaya, budaya barat/westernisasi: munculya budaya meniru negara maju
– Hankam : kasus lepasnya timor timur, Ligitan sipadan, terorisme, fanatisme agama




BAB 3
PENUTUP

3.1       Kesimpulan|
Geostrategi adalah suatu strategi dalam memanfaatkan kondisi lingkungan di dalam upaya mewujudkan cita-cita proklamasi dan tujuan nasional. Geostrategi Indonesia adalah strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk menentukan kebijakan, tujuan dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia. Ketahanan nasional dalah kondisi dinamis suatu bangsa berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional di dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman, gangguan, tantangan baik yang datang dari dalam maupun dari luar yang langsung maupun tidak langsung, membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidaup bangsa dan bernegara maupun perjuangan nasional. Sifat geostrategis ada 2 macam, yaitu : bersifat daya tangkal dan bersifat developmental/pengembangan. Geostrategi dalam bidang-bidang ketatanegaraan adalah sebagai berikut : geostrategi Indonesia dalam wujud ketahanan nasional, geostrategi dalam bidang ekonomi, geostrategi dalam bidang sosial, geostrategi dalam bidang budaya, geostrategi dalam bidang pertahanan keamanan. Hakekat katahanan nasional adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara dalam mencapai tujuan nasional.

3.2       Kritik Terhadap Geostrategi
"Ideologi modern Sedikit adalah sebagai whimsically semua mencakup, sebagai romantis tidak jelas, sebagai intelektual ceroboh, dan lebih mungkin untuk memulai perang dunia ketiga sebagai teori 'geopolitik'".