Pemandangan Kumuh
Di
daerah pesisir Teluk Betung, Kota Bandar Lampung
“Involusi
perkotaan dan kemiskinan di Bandar Lampung”, sebuah tema yang sangat menarik
untuk mengungkapkan gambaran-gambaran lingkungan di daerah Bandar Lampung ini.
Involusi adalah suatu kondisi yang semakin rumit (njlimet), proses
melingkar seperti spiral ke dalam sistem, sehingga mencapai suatu keadaan yang
tidak dapat berbalik arah keluar dari sistem tersebut” (1963: 10). Gambaran
involusi perkotaan meliputi : penataan kota secara fisik nampaknya berlawanan denga
proses involusi yang kultural, penduduk sepertinya tidak peduli dengan proses
tingkat kepadatan, tersedianya fasilitas kota, birokrasi yang rumit, permukiman
yang berjejal, polusi yang semakin serius, penyebaran penyakit, dan sebagainya
(Fedyani Saifudin, Achmad.2011.Antropologi SosialBudaya.Jakarta:IAI). Involusi
perkotaan juga terjadi di Kota Bandar Lampung, khususnya di daerah pesisir
Teluk Betung. Teluk Betung merupakan salah satu daerah di Bandar Lampung yang
menjadi pusat pemerintahan Provinsi Lampung, dan juga tempat tinggal yang
nyaman dengan fasilitas publik yang tersedia lengkap. Teluk Betung dapat
dikatakan menjadi daerah yang sudah maju di Bandar Lampung karena sudah
tersedianya lembaga pemerintahan, pendidikan, kesehatan,
perhubungan/transportasi, juga fasilitas penginapan (hotel), tempat hiburan, dan
juga kegiatan ekonomi yang beragam serta perumahan warga yang elit dan padat,
dan masih banyak fasilitas penunjang lainnya. Ditengah-tengah daerah Teluk
Betung dapat ditemui keramaian kendaraan serta aktivitas warga dengan
kesibukannya masing-masing. Tetapi saat berada di daerah pinggiran yang
berbatasan dengan lautan luas, di sana akan terlihat sebuah pemandangan yang
sangat jauh berbeda dengan keadaan di dalam kota. Daerah ini berada di belakang
terminal Sukaraja. Untuk sampai di daerah pesisir harus melewati permukiman
penduduk yang sangat padat dengan kondisi seadanya. Di permukiman tersebut
terlihat bangunan-bangunan rumah yang umumnya tak begitu besar dan juga tidak
mempunyai jarak dengan bangunan rumah di sampingnya, atau dengan kata lain
rumah yang satu menempel dengan yang lainnya dan hanya dipisahkan oleh jalan
yang tak begitu lebar, yaitu jalan untuk melintas. Di dalam permukiman tersebut
sangat minim lembaga serta aktivitas ekonomi. Ketika masuk permukiman hanya
terlihat satu masjid yang tak begitu besar, satu lembaga pendidikan gratis
tingkat Sekolah Dasar, dan warung-warung kecil. Tak begitu banyak pemuda-pemudi
yang nampak di sana, hanya terlihat banyak anak-anak kecil yang asyik bermain
dan juga warga yang lanjut usia dengan aktivitas rumah tangganya di siang hari.
Dapat dikatakan pendapatan warga di sana tak begitu tinggi dibanding dengan
warga yang tinggal di dalam kota. Sehingga kualitas kehidupan warga di daerah
pesisir masih rentan dengan keterbatasan pengetahuan, kesadaran akan hidup
bersih, pengelolaan sampah, dan lain-lain. Oleh sebab itu, permukiman akan
terlihat kumuh ketika keadaan begitu kotor, lembab atau tidak sehat untuk
dijadikan tempat tinggal, dan juga dapat mendatangkan berbagai jenis penyakit
menular yang bisa berakibat fatal untuk kehidupan manusia. Keadaan seperti ini
dapat digolongkan sebagai kemiskinan kultural, dengan artian bahwa kemiskinan
di sini sebagai cara hidup yang khas yang dikembangkan oleh strata terbawah
pada masyarakat kapitalis.
Permukiman
yang padat
Dari
gambar di samping terlihat sempitnya jarak antara rumah satu dengan yang
lainnya. Jalan setapak ini hanya bisa dilalui oleh satu orang secara
bergantian. Dan bagaimana ketika wabah penyakit sedang melanda di daerah ini?
Bisa dibayangkan, penyebaran dan penularan penyakit bisa saja berlangsung cepat
di tempat ini. Oleh karena itu, akan ada banyak jiwa yang terancam dengan
keadaan yang seperti ini bila tidak ada tindakan preventif dari pemerintah.
Selain dampak negatif dari permukiman padat, ada juga hal positifnya dari
permukiman padat yang seperti ini dari aspek sosial. Sosialisasi antarwarga
bisa berjalan dengan sangat baik karena letak yang saling berdekatan seperti
ini bisa memudahkan warga untuk berbaur satu sama lain. Dan apabila terjadi
suatu musibah, atau sedang mengadakan acara maka dengan sendirinya warga di
dekatnya akan datang untuk membantu. Sistem kekerabatan di tempat ini masih
cukup kuat karena antarwarga masih bisa saling mengenal satu sama lain dan
hubungannya masih terjalin dengan baik. Hal ini dapat dikarenakan karena mata
pencaharian penduduk di tempat ini tidak menentu sehingga ada waktu untuk
saling berkumpul.
Kumuhnya saluran
air
Saluran
air yang berguna untuk pengairan dan juga tempat untuk menampung air hujan ini
justru dapat menimbulkan beberapa wabah penyakit. Dapat dilihat bagaimana
kotornya air dan bayangkan bau yang ditimbulkan dari aliran air tersebut. Bila
seseorang yang bukan warga setempat dan melintas di tempat ini bisa dipastikan
akan menutup hidungnya karena bau yang begitu menyengat. Dan biasanya bila ada
aliran air seperti ini akan ada ikan yang berenang di dalamnya, tetapi aliran
ini berbeda. Hanya terlihat kotoran sampah dari berbagai jenisnya juga air yang
berwana kehitaman akibat pembuangan limbah rumah tangga menjadi unsur dari air
dalam aliran ini. Apa akibat yang ditimbulkan dari aliran yang seperti ini? Air
seperti ini bisa menjadi sarang nyamuk anopheles yang dapat menyebabkan
penyakit malaria. Dan tentu saja, dengan kondisi yang seperti ini kehidupan pun
tidak sehat. Bila sedang musim hujan dan terjadi banjir, air akan meluap dan
mengairi permukiman warga. Dengan kondisi air yang seperti ini bisa
mengakibatkan gatal-gatal dan penyakit kulit lainnya bila terkena kulit
manusia. Maka perlu adanya tindakan kepedulian tentang lingkungan yang bersih
dan sehat di tempat ini.
Daerah Reklamasi Pantai
Sebuah proyek
pembangunan tempat wisata pantai
Penebangan
Bukit
Penebangan
bukit dalam pemakaian sumber daya tanah untuk sebuah pembangunan merupakan
konsistensi alam dalam menyediakan segala sesuatu agar dapat dimanfaatkan oleh
manusia dengan sebaik-baiknya. Namun sifat kerakusan manusia membuat alam
menjadi gersang dan tidak seimbang.
Tumpukan
Sampah
Terlihat
tumpukan sampah yang menggenangi daerah pesisir, bahkan tumpukan sampah tersebut
bisa membentuk daratan. Kondisi ini cukup memprihatinkan untuk kelestarian
ekosistem laut. Secara berturut-turut, gambar di atas adalah gambar tumpukan
sampah yang membentuk daratan, ada juga istilah “wc cemplung” yang dikelilingi
tumpukan sampah, sampah yang berserakan di pinggir daratan, dan juga rumah
apung yang terlihat kumuh dan memprihatinkan. Padahal kawasan ini akan dibangun
menjadi sebuah tempat wisata pantai. Lalu akan di kemanakan sampah-sampah itu?
Masyarakat bangsa ini masih terbilang cukup sulit untuk mengatasi permasalahan
sampah. Selain minimnya pengetahuan dalam pengelolaan sampah, masyarakat kita
lebih senang dengan cara yang mudah yaitu dengan membuang sampah di sungai
ataupun lautan. Padahal, membuang sampah di laut dapat menimbulkan permasalahan
baru.
Melek Budaya Tetapi Tidak Melek Kebangsaan
(Studi tentang budaya lokal, nasional, dan global)
Melek
budaya berarti mewujudkan yang ideal menjadi aktual, dari gagasan menjadi
kelakuan yang konkret. Sedangkan, melek kebangsaan artinya strategi-strategi
yang harus dikembangkan agar konsep kebangsaan itu operasional dalam kehidupan
sehari-hari. Pengetahuan Indonesia dan keIndonesiaan itu bekerja dalam
kehidupan yang nyata, tidak hanya dalam tataran kognisi. Melek budaya juga
dimaksudkan sebagai “pandangan dunia seseorang atau kelompok yang absah.
Pandangan dunia itu memberikan jiwa bagi individu atau kelompok tersebut dalam
memandang lingkungannya”. Melek budaya tergantung pada pengetahuan dan
pengalaman. Terdapat variasi luas pengetahuan dan pengalaman setiap individu,
dan pendidikan memegang peranan besar dalam pembentukan pengetahuan, namun
tidak dapat memberikan pengalaman langsung (Fedyani Saifudin, Achmad.2011.Catatan
Reflektif Antropologi SosialBudaya.Jakarta:IAI).
Terlebih
di zaman post modern ini, semakin banyak budaya-budaya baru bermunculan ke
dalam masyarakat. Kemunculan budaya-budaya baru bisa didorong dengan alasan
manusia yang berusaha untuk berinovatif yang tidak lain bertujuan untuk
mendapatkan sesuatu yang dapat memudahkan dan memuaskan keinginan manusia dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh nyata yang berkembang pesat di bumi ini,
yaitu teknologi handphone (telepon genggam). Handphone awalnya berasal dari
kebudayaan luar dan masuk ke Indonesia sekitar tahun 2000an. Sebelum handphone,
masyarakat menggunakan kantor pos untuk mengirim surat bila ada kabar yang
ingin disampaikan kepada sanak-saudara yang berjauhan tempat. Lalu berkembang
telepon rumah yang tidak semua keluarga memilikinya. Zaman terus berkembang,
dan kemudian handphone masuk ke Indonesia, masyarakat pun berbondong-bondong
untuk mendapatkannya. Selain dari bentuknya yang simpel dan mudah di bawa
kemana-mana, handphone juga menyediakan beberapa layanan yang bisa digunakan,
seperti layanan untuk mendengarkan musik, berinternet, mengirim pesan, terdapat
kamera atau alat rekam lainnya, dan layanan-layanan yang lainnya. Berbeda
halnya dengan telepon rumah yang bentuknya besar dan tidak semua telepon rumah
bisa digunakan untuk mengirim pesan.
Kini,
perkembangan hangphone berkembang sangat pesat. Setiap perusahan yang
memproduksi handphone berlomba-lomba untuk mengeluarkan produk terbarunya dalam
jangka waktu yang cukup singkat, setidaknya dalam jangka waktu satu tahun akan
muncul produk handphone terbaru dengan layanan-layanan yang begitu menarik dan
menggoda masyarakat untuk membelinya. Begitu pun pada masyarakat Indonesia yang
sangat mudah terpengaruh dan memiliki prestise yang cukup tinggi sehingga
handphone dijadikan kebutuhan primer dalam kehidupannya. Padahal, produk-produk
handphone yang tersebar di Indonesia merupakan produk dari luar negeri.
Indonesia hanya sebagai pasar untuk menawarkan produk handphone ini karena
sikap masyarakat Indonesia yang terlalu terbuka menjadi tujuan para produsen
luar dalam memperdagangkan produk yang dihasilkannya. Sikap masyarakat
Indonesia yang sangat terbuka dan juga kurang adanya pertimbangan dalam memilah
kebutuhan pokok yang pembelian suatu produk membuat masyarakat Indonesia
bertindak sekulerisme dengan membeli handphone keluaran terbaru padahal sudah
memiliki handphone yang masih terlihat bagus dan masih dapat digunakan.
Diketahui
bahwa Indonesia merupakan negara yang masih berkembang, bahkan di sebut dunia
ketiga karena bergantung dengan bantuan luar negeri. Namun pemerintah dan
masyarakat Indonesia tak pernah menyadari itu. Meskipun handphone produk luar
negeri, namun tak ada inovatif dari bangsa Indonesia untuk ikut serta
mameriahkan pasar handphone secara global. Meski ada produk handphone buatan
dalam negeri namun layanan yang disediakan tidak selengkap produk handphone
dari luar negeri. Ditambah kecintaan masyarakat Indonesia pada produk lokal
yang kurang dibanding kecintaan pada produk luar negeri, membuat masyarakat
Indonesia lebih memilih untuk membeli produk luar negeri dibandingkan produk
dalam negerinya sendiri. Handpone tidak hanya dimiliki oleh orang-orang dewasa
yang sudah bekerja saja, anak kecil pun yang masih SD sudah diberi pegangan
handphone.
Perubahan
model permainan anak (tradisional-modern)
Harusnya
anak-anak yang masih kecil lebih banyak bersosialisasi secara langsung dengan
teman sebayanya dibanding sibuk bermain handphone. Terlebih permainan-permainan
tradisional anak yang bisa dikatakan langka dan bahkan ada anak zaman sekarang
yang tidak mengetahui jenis-jenis permainan tradisional yang pernah ada. Karena
anak-anak sekarang hanya mengetahui game yang disediakan di internet atau pun
alat-alat game lainnya, seperti playstation. Game sudah menjadi candu bagi anak-anak
masa sekarang, terlebih anak laki-laki. Apalagi anak tersebut mempunyai orang
tua yang sibuk dengan pekerjaannya sehingga pola asuh dan penjagaan untuk anak
tersebut kurang dioptimalkan. Kebiasaan bisa menjadi peribadian, konsep
tersebut tepat untuk menggambarkan kehidupan anak tersebut. Bila anak tersebut
sehari-harinya bermain playstation atau yang lebih dikenal dengan singkatan ps,
anak tersebut akan cenderung bersikap indivual dan memiliki teman yang sedikit
karena ruang interaksinya terbatas. Beda halnya bila anak tersebut bermain
dengan menggunakan permainan tradisional, maka anak tersebut akan mempunyai
teman yang banyak karena mereka bisa bertatap muka langsung dan bisa
bersosialisasi tanpa ada batasan. Namun, masa kini telah tersedia banyak cara
untuk bersosialisasi tanpa dengan bertatap muka secara langsung, seperti
menggunakan jejaring sosial facebook. Dengan menggunakan facebook, semua orang
di bumi bisa berkenalan dengan mengirim pesan tanpa harus bertemu. Bila dilihat
dari segi positif, facebook memiliki banyak manfaat. Selain bisa berkenalan
denga orang-orang baru di tempat yang berbeda, facebook juga bisa menjadi ajang
diskusi online dan tempat hiburan. Namun jika dilihat dari segi negatif,
facebook juga dapat menyebabkan kecanduan bagi penggunanya. Selain itu,
facebook bisa menjadi sarana untuk melakukan tindakan kriminalitas, serpeti
penipuan, penculikan, penyebaran SARA dan pornografi.
Melek
budaya saat ini berpengaruh pesat pada perilaku masyarakat yang konsumtif dan
hedonisme. Dan juga, melek budaya secara global terbukti dapat melunturkan
kebudayaan asli yang pernah ada karena proses asimilasi yang tidak cukup kuat,
ditambah proses mobilisasi yang begitu cepat. Sehingga keseimbangan antara
budaya yang masuk dengan proses asimilasi justru berbenturan. Ketidaksiapan
masyarakat (kaget) dalam menerima budaya baru juga menjadi salah satu faktor
dalam lunturnya sebuah kebudayaan yang ada.