Kuesioner
Salah satu instrumen pengumpul data dalam
penelitian adalah kuesioner, atau disebut juga daftar pertanyaan (terstruktur).
Kuesioner ini biasanya berkaitan erat dengan masalah penelitian, atau juga
hipotesis penelitian yang dirumuskan. Disebut juga dengan istilah pedoman
wawancara (interview schedule), namun kita akan menggunakan istilah generiknya
yaitu kuesioner. Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang diberikan
kepada responden untuk menjawab. Sebelumnya harus dipastikan kebenaran atas
responden yang diteliti berdasarkan kriteria respondennya. Tujuan kuesioner
adalah untuk memberikan tinjauan tentang ekspresi metafora dalam berbagai macam
bahasa di dunia.
Sebelum mebuat
kuesioner, ada baiknya peneliti mengantisipasi kemungkinan adanya kesalahan
yang sering terjadi berkaitan dengan pelaksanaan pengumpulan data dari
responden. Beberapa permasalahan yang mungkin dan bahkan sering terjadi dan
bagaimana cara memperbaikinya adalah sebagaimana disarankan oleh Bailey (1987),
sebagai berikut:
(a) Responden
sering menganggap wawancara tidak masuk akal dan bahkan sering menganggapnya
sebagai dalih (subterfuge) untuk tujuan-tujuan tertentu misalnya komersial.
Alternatif pemecahannya antara lain adalah menyampaikannya dalam pengantar
bahwa penelitian yang akan dilakukan benar-benar untuk tujuan nonkomersial.
Tentu saja dengan kata-kata yang baik dan sopan.
(b) Responden merasa terganggu dengan adanya informasi
yang dirasa menyerang dirinya atau kepentingannya, misalnya takut dirilis di
media massa. Pemecahannya adalah menghindari pertanyaan yang sensitif, serta
diyakinkan bahwa tidak akan ada nama responden di dalamnya.
(c) Responden menolak bekerja sama atas dasar
pengalaman masa lalu. Upayakan untuk meyakinkan responden bahwa ini beda, beri
pengertian bahwa responden dalam hal ini turut berjasa dalam membantu
penelitian ini.
(d) Responden yang tergolong dirinya kelompok
minoritas sehingga merasa lelah karena sering dijadikan kelinci percobaan
(guinea pig). Ini jarang terjadi di negeri kita. Namun jika hal seperti ini
terjadi, peneliti bisa menggunakan instrumen lain., atau bahkan mencari sumber
data yang lain.
(e) Responden orang ‘penting’ dan sering merasa tahu
akan apa yang akan ditelitinya. Cara pemecahannya adalah dengan metode
menyanjung orang penting tadi, misalnya dengan mengatakan bahwa hanya dialah
orang satu-satunya yang bisa memberikan informasi tentang masalah ini.
(f) Responden menjawab dengan pertimbangan normatif,
berpikir baik atau jelek. Katakan kepadanya bahwa penelitian ini semata-mata
untuk pengembangan ilmu, dan bukan untuk kepentingan lain. Selain itu nama
responden juta tidak perlu dicantumkan.
(g) Responden merasa takut akan ‘kebodohannya’ dalam
menjawab pertanyaan ini. Katakan kepadanya bahwa jawaban apapun dari responden
itu penting, dan tidak ada yang salah dalam menjawab.
(h) Responden mengatakan tidak ada waktu untuk
menjawabnya, atau merasa itu bukan bidang minatnya. Pemecahannya adalah
mengatakan bahwa dialah satu-satunya orang yang bisa memberikan informasi yang
diperlukan dalam penelitian ini.
Dua macam responden
- Kuesioner yang disebut formulir, yaitu kuesioner
yang berisi pertanyaan-pertanyaan untuk memperoleh data tentang variabel
yang langsung bisa diidentifikasi. Misalnya : Jenis kelamin, usia,
pendidikan dll.
- Kuesioner yang disebut yaitu kuesioner yang
berisi pertanyaannya untuk mendapatkan informasi tentang variabel yang
tidak langsung menjelaskan. Misal variabel Kualitas Pelayanan. Variabel
ini tidak dapat langsung diketahui hanya dengan satu pertanyaan tetapi
dapat diketahui dengan beberapa pertanyaan berdasarkan indikatornya,
contohnya ditanyakan tentang tangibles, reability, responsiveness,
assurance dan empathy.
Semua metode mensyaratkan pencatatan yang detail, lengkap, teliti dan jelas
Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian dan kejelasan data, pencatatan data harus dilengkapi dengan:
• Nama pengumpul data
• Tanggal dan waktu pengumpulan data
• Lokasi pengumpulan data
• Keterangan-keterangan tambahan data/istilah/responden
Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian dan kejelasan data, pencatatan data harus dilengkapi dengan:
• Nama pengumpul data
• Tanggal dan waktu pengumpulan data
• Lokasi pengumpulan data
• Keterangan-keterangan tambahan data/istilah/responden
Responden: orang yang menjadi sumber data
Semua butir (item) yang ditanyakan dalam semua metode pengumpulan data haruslah sejalan dengan rumusan masalah dan/atau hipotesis penelitian.
Karenanya diperlukan proses Dekomposisi variabel penelitian menjadi sub-variabel, dimensi dan butir penelitian merupakan pekerjaan yang harus dilakukan dengan hati-hati.
Proses dekomposisi ini juga memudahkan proses pengukuran dan pengumpulan data.
Proses dekomposisi ini dikenal sebagai proses operasionalisasi variabel penelitian.
Semua butir (item) yang ditanyakan dalam semua metode pengumpulan data haruslah sejalan dengan rumusan masalah dan/atau hipotesis penelitian.
Karenanya diperlukan proses Dekomposisi variabel penelitian menjadi sub-variabel, dimensi dan butir penelitian merupakan pekerjaan yang harus dilakukan dengan hati-hati.
Proses dekomposisi ini juga memudahkan proses pengukuran dan pengumpulan data.
Proses dekomposisi ini dikenal sebagai proses operasionalisasi variabel penelitian.
Jenis Pertanyaan dalam Kuesioner
Ada dua jenis pertanyaan dalam kuesioner, yakni
pertanyaan terbuka, terbuka, dan gabungan tertutup dan terbuka.
(a) Pertanyaan dengan jawaban terbuka adalah pertanyaan yang memberikan
kebebasan penuh kepada responden untuk menjawabnya. Di sini peneliti tidak
memberikan satupun alternatif jawaban.
Contoh Pertanyaan Terbuka :
Sebutkan lima sifat pemimpin yang Anda sukai:
1. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
5. ……………………………
2. ……………………………
3. ……………………………
4. ……………………………
5. ……………………………
Bagaimana pendapat Anda tentang kepemimpinan supervisor Anda?
__________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________
Jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan terbuka akan sangat
bervariasi.
Pengelompokkan jawaban-jawaban serupa akan menjadi suatu pekerjaan yang tidak mudah
Pengelompokkan jawaban-jawaban serupa akan menjadi suatu pekerjaan yang tidak mudah
Kuesioner dengan jawaban terbuka:
Keuntungannya antara lain
adalah :
(1) dapat digunakan manakala semua alternatif jawaban
tidak diketahui oleh peneliti, atau manakala peneliti ingin melihat bagaimana
dan mengapa jawaban responden serta alasan-alasannya. Hal ini sangat baik untuk
menambah pengetahuan peneliti akan masalah yang diutarakannya;
(2) membolehkan responden untuk menjawab sedetil atau
serinci mungkin atas apa yang ditanyakan peneliti. Dalam hal ini pendapat
responden dapat diketahui dengan baik oleh peneliti.
(b). Pertanyaan dengan jawaban tertutup
adalah sebaliknya, yaitu semua alternatif jawaban responden sudah disediakan
oleh peneliti. Responden tinggal memilih alternatif jawaban yang dianggapnya
sesuai.
Pertanyaan Tertutup: responden
tinggal memilih jawaban di antara pilihan yang sudah disediakan
Misal:
Atasan Anda mendelegasikan tugas dengan jelas:
Misal:
Atasan Anda mendelegasikan tugas dengan jelas:
1. Sangat Setuju Sekali
2. Sangat Setuju
3. Setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
2. Sangat Setuju
3. Setuju
4. Tidak Setuju
5. Sangat Tidak Setuju
Kadangkala pertanyaan disajikan secara terbuka sekaligus tertutup
Misal:
Misal:
Pekerjaan Anda:
1. Pegawai Negeri Sipil
2. TNI
3. Professional:
a. Dokter
b. Guru
c. Pengacara
d. lainnya (Sebutkan): ______________________
4. Pengusaha
5. Lainnya (Sebutkan): ___________________________
2. TNI
3. Professional:
a. Dokter
b. Guru
c. Pengacara
d. lainnya (Sebutkan): ______________________
4. Pengusaha
5. Lainnya (Sebutkan): ___________________________
Pertanyaan-pertanyaan tertutup dapat dengan mudah dikodekan dan diolah
untuk tahap penelitian selanjutnya.
Bentuk Pertanyaan:
a. Pernyataan Positif
b. Pernyataan Negatif
Pertanyaan dalam kuesioner ditulis dalam bentuk PERNYATAAN bukan pertanyaan
Pernyataan Positif : pernyataan yang jawabannya SESUAI dengan harapan peneliti
Pernyataan Negatif : pernyataan yang jawabannya TIDAK SESUAI dengan harapan peneliti
Misal: Jika ingin diketahui kinerja kasir sebuah toko swalayan.
a. Pernyataan Positif
b. Pernyataan Negatif
Pertanyaan dalam kuesioner ditulis dalam bentuk PERNYATAAN bukan pertanyaan
Pernyataan Positif : pernyataan yang jawabannya SESUAI dengan harapan peneliti
Pernyataan Negatif : pernyataan yang jawabannya TIDAK SESUAI dengan harapan peneliti
Misal: Jika ingin diketahui kinerja kasir sebuah toko swalayan.
Pernyataan Positif (Contoh
LSR)
Kasir di toko swalayan ini ramah:
1. Tidak Setuju 2. Setuju 3. Sangat Setuju
1. Tidak Setuju 2. Setuju 3. Sangat Setuju
Pernyataan Negatif (Contoh LSR)
Kasir tidak sopan:
1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Tidak Setuju
1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Tidak Setuju
Kuesioner dengan jawaban
tertutup:
Salah satu
keuntungannya untuk kuesioner ini adalah sebagai berikut:
(1). jawaban-jawaban bersifat standar dan bisa
dibandingkan dengan jawaban orang lain;
(2) jawaban-jawabannya jauh lebih mudah dikoding dan
dianalisis, bahkan sering secara langsung dapat dikoding dari pertanyaan yang
ada, sehingga hal ini dapat menghemat tenaga dan waktu;
(3) responden lebih merasa yakin akan
jawaban-jawabannya, terutama bagi mereka yang sebelumnya tidak yakin ;
(4) jawaban-jawaban relatif lebih lengkap karena sudah
dipersiapkan sebelumnya oleh peneliti ; dan
(5) analisis dan formulasinya lebih mudah jika
dibandingkan dengan model kuesioner dengan jawaban terbuka.
Meskipun demikian, ada juga kelemahannya, yakni:
(1) sangat mudah bagi responden untuk menebak setiap
jawaban, meskipun sebetulnya mereka tidak memahami masalahnya;
(2) responden merasa frustrasi dengan sediaan jawaban
yang tidak satu pun yang sesuai dengan keinginannya;
(3) sering terjadi jawaban-jawaban yang terlalu banyak
sehingga membingungkan responden untuk memilihnya;
(4) tidak bisa mendeteksi adanya perbedaan pendapat
antara responden dengan peneliti karena responden hanya disuruh memilih
alternatif jawaban yang tersedia.
Pengkodean atau pembobotan
nilai jawaban:
Pada pernyataan Positif: nilai paling positif diberi bobot paling besar (karena paling positif berarti paling sesuai harapan).
Pada pernyataan Negatif: nilai paling negatif diberi bobot paling besar (karena paling negatif berarti paling sesuai harapan).
Idealnya dalam suatu kuesioner penelitian, komposisi bentuk pernyataan positif dan negatif berimbang, misalnya dari 30 pernyataan dirancang terdiri dari 15 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif.
Pernyataan positif dan negatif harus diletakkan secara bergantian
Dengan meletakkan pernyataan positif dan negatif bergantian, responden benar-benar membaca pernyataan-pernyataan dengan teliti dan menjawab dengan benar
Teknik Pengukuran (Teknik Penskalaan)
Pada pernyataan Positif: nilai paling positif diberi bobot paling besar (karena paling positif berarti paling sesuai harapan).
Pada pernyataan Negatif: nilai paling negatif diberi bobot paling besar (karena paling negatif berarti paling sesuai harapan).
Idealnya dalam suatu kuesioner penelitian, komposisi bentuk pernyataan positif dan negatif berimbang, misalnya dari 30 pernyataan dirancang terdiri dari 15 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif.
Pernyataan positif dan negatif harus diletakkan secara bergantian
Dengan meletakkan pernyataan positif dan negatif bergantian, responden benar-benar membaca pernyataan-pernyataan dengan teliti dan menjawab dengan benar
Teknik Pengukuran (Teknik Penskalaan)
Dua teknik pengukuran dengan kuesioner yang
paling populer adalah:
a. Likert’s Summated Rating (LSR)
b. Semantic Differential (SD)
a. Likert’s Summated Rating (LSR)
b. Semantic Differential (SD)
Likert’s Summated Rating (LSR)
LSR adalah skala atau pengukuran sikap responden
Jawaban pernyataan dinyatakan dalam pilihan yang mengakomodasi jawaban antara Sangat Setuju Sekali sampai Sangat Tidak Setuju
Banyak pilihan biasanya 3, 5, 7, 9 dan 11
Dalam prakteknya yang paling sering digunakan adalah 5
Terlalu sedikit pilihan jawaban menyebabkan pengukuran menjadi sanagt kasar
Terlalu banyak pilihan jawaban menyebabkan responden sulit membedakan pilihan
Banyak pilihan ganjil juga menimbulkan masalah, responden yang malas/enggan akan menjawab pilihan yang di tengah ( = jawaban netral)
LSR adalah skala atau pengukuran sikap responden
Jawaban pernyataan dinyatakan dalam pilihan yang mengakomodasi jawaban antara Sangat Setuju Sekali sampai Sangat Tidak Setuju
Banyak pilihan biasanya 3, 5, 7, 9 dan 11
Dalam prakteknya yang paling sering digunakan adalah 5
Terlalu sedikit pilihan jawaban menyebabkan pengukuran menjadi sanagt kasar
Terlalu banyak pilihan jawaban menyebabkan responden sulit membedakan pilihan
Banyak pilihan ganjil juga menimbulkan masalah, responden yang malas/enggan akan menjawab pilihan yang di tengah ( = jawaban netral)
Semantic Differential (SD)
Responden menyatakan pilihan di antara dua kutub kata sifat atau frasa
Dapat dibentuk dalam suatu garis nilai yang kontinyu, dan dapat diukur dalam satuan jarak atau dalam bentuk pilihan seperti LSR
Responden menyatakan pilihan di antara dua kutub kata sifat atau frasa
Dapat dibentuk dalam suatu garis nilai yang kontinyu, dan dapat diukur dalam satuan jarak atau dalam bentuk pilihan seperti LSR
(c).
Kuesioner dengan jawaban tertutup dan terbuka (gabungan): Untuk menjembatani
kekurangan-kekurangan seperti tadi, maka sering digunakan pertanyaan model
gabungan antara keduanya. Dengan model tertutup dan tebuka, semua kekurangan
seperti tadi bisa diatasi. Misalnya dalam satu pertanyaan, disamping disediakan
alternatif jawaban oleh peneliti, juga perlu disediakan alternatif terbuka (c.
…………… ) untuk diisi sendiri oleh responden sesuai dengan pendapatnya secara
bebas. Dalam mengolah data untuk model terakhir ini, bisa dilakukan
pengelompokan ulang atas semua jawaban responden pada alternatif terbuka tadi.
Atau bisa juga peneliti melihat ulang apakah jawaban responden yang terakhir
itu sebenarnya sudah termasuk ke dalam salah satu alternatif jawaban yang tersedia.
Dan jika ternyata jawabannya sama dengan salah satu alternatif jawaban yang
tersedia namun dalam bahasa yang berbeda, peneliti bisa menganggapnya sebagai
jawaban seperti pada alternatif yang tersedia tadi. Contoh sebuah pertanyaan
sederhana dengan alternatif jawabannya: Tujuan Anda berkunjung ke perpustakaan
adalah:
(1) mengerjakan tugas-tugas
akademik;
(2) mencari informasi akademik untuk
kepentingan tugas dari dosen;
(3) menambah wawasan;
(4) ………… menambah pengetahuan.
(Responden menjawab dengan tulisan sendiri pada alternatif yang terbuka ini).
Kita bisa melihat bahwa sebenarnya jawaban responden tersebut sama atau hampir
sama dengan alternatif nomor (3) menambah wawasan.
Editing data (Mengedit Data)
Editing data: Mengganti
nilai data yang ditampilkan tidak benar.
Definisi:
Mengedit data adalah kegiatan yang
bertujuan untuk mendeteksi dan mengoreksi kesalahan (inkonsistensi logis) dalam
data.
Konteks:
Mengedit teknik mengacu pada
berbagai prosedur dan proses yang digunakan untuk mendeteksi dan menangani
kesalahan dalam data. Contoh teknik yang berbeda termasuk pendekatan yang
berbeda untuk mengedit seperti mikro-editing / makro-editing, input / output
mengedit, atau ke berbagai alat yang tersedia untuk mengedit seperti mengedit
grafis, editing interaktif, dll. Jenis sunting mengacu pada sifat sebenarnya
suntingan diterapkan pada data selama pemrosesan input atau output.
Ini termasuk:
Validasi suntingan - untuk memeriksa validitas identifikasi dasar item
klasifikasi dalam data unit;
Logis suntingan - memastikan bahwa dua atau lebih item data tidak memiliki nilai-nilai yang bertentangan;
Logis suntingan - memastikan bahwa dua atau lebih item data tidak memiliki nilai-nilai yang bertentangan;
Konsistensi suntingan - memeriksa untuk memastikan
bahwa hubungan aritmatika tepat dan benar ada antara dua atau lebih item data;
Kisaran
suntingan - mengidentifikasi apakah suatu nilai item data jatuh di dalam
rentang yang dapat diterima ditentukan;
Varians
suntingan - melibatkan mencari varians tinggi curiga pada tingkat keluaran
edit.
Mengedit jenis juga dapat mengacu kepada apakah pengeditan ini adalah jenis yang fatal atau query, yaitu apakah mereka mendeteksi kesalahan dengan kepastian atau titik ke item data yang mencurigakan.
Mengedit jenis juga dapat mengacu kepada apakah pengeditan ini adalah jenis yang fatal atau query, yaitu apakah mereka mendeteksi kesalahan dengan kepastian atau titik ke item data yang mencurigakan.
Mikro dan
makro-editing-editing dapat dibedakan untuk menghitung tingkat suntingan.
Mengedit
data adalah salah satu metode asli mengendalikan kebisingan di data seismik.
Pengertian
dari editing data adalah proses meneliti hasil survai untuk meneliti apakah ada
response yang tidak lengkap, tidak komplet atau membingungkan, dan apabila ada
kasus seperti ini ada beberapa cara untuk mengatasinya misalnya:
Dengan cara
mengembalikan ke survayor, apabila survai lagi tidak mungkin dilakukan maka
response yang tidak lengkap dapat diganti dengan missing value atau
ditulis tidak menjawab,
Menyingkirkan
hasil survay dengan jawaban yang tidak lengkap (apabila jumlahnya kecil dan
sampel yang diambil besar).
Dilakukan dengan cara meneliti kembali
data yang terkumpul dari penyebaran kuesioner. Langkah tersebut dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang terkumpul sudah cukup baik. Pemeriksaan data atau editing
dilakukan terhadap jawaban yang telah ada dalam kuesioner dengan
memperhatikan hal-hal meliputi: kelengkapan pengisian jawaban, kejelasan
tulisan, kejelasan makna jawaban, serta kesesuaian antar jawaban. (Suplemen
MPS1 Kuantitatif)
Proses editing merupakan proses dimana
peneliti melakukan klarifikasi, keterbacaan, konsisitensi dan kelengkapan data
yang sudah terkumpul. Proses klarifikasi menyangkut memberikan penjelasan
mengenai apakah data yang sudah terkumpul akan menciptakan masalah konseptual
atau teknis pada saat peneliti melakukan analisa data. Dengan adanya
klarifikasi ini diharapkan masalah teknis atau konseptual tersebut tidak
mengganggu proses analisa sehingga dapat menimbulkan bias penafsiran hasil
analisa. Keterbacaan berkaitan dengan apakah data yang sudah terkumpul secara
logis dapat digunakan sebagai justifikasi penafsiran terhadap hasil analisa.
Konsistensi mencakup keajegan jenis data berkaitan dengan skala pengukuran yang
akan digunakan. Kelengkapan mengacu pada terkumpulannya data secara lengkap
sehingga dapat digunakan untuk menjawab masalah yang sudah dirumuskan dalam
penelitian tersebut.
Mengedit data dapat dilakukan secara manual dan komputer.
1). Mengedit data secara manual
Mengedit data dengan
manual dapat dilakukan dengan membuat tabel frekuensi semua variabel dan
membuat tabel-tabel silang.
a.
Mengedit dengan tabel frekuensi
Tabel frekuensi disusun khusus untuk mengecek
konsistensi variabel yang satu dengan yang lain, terutama untuk
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan. Dari tabel frekuensi dapat dicek apakah
jumlah responden yang menjawab pertanyaan yang diajukan pertama sama dengan
jumlah responden yang disodori pertanyaan berikutnya. Kegunaan lainnya adalah
untuk memeriksa apakah penggunaan kode sudah sesuai dengan yang ada dalam buku
kode.
b.
Mengedit dengan tabel silang
Tabel silang dapat digunakan untuk mengoreksi hubungan
yang tidak masuk akal. Tabel ini dapat dibuat untuk hubungan
antarvariabel-terpengaruh, antarvariabel-pengaruh atau antara variabel pengaruh
dan terpengaruh. Tabel-tabel yang akan diedit disusun berdasarkan variabel yang
mempunyai hubungan tertentu satu sama lain.
2). Mengedit data dengan komputer
Komputer akan memproses
data apapun bentuknya tanpa mempertimbangkan konsistensi antara data yang
terekam dengan buku kode atau alat analisa.
a.
Mencek ketetapan kolom
Peneliti yang merekam data penelitiannya melalui paket
program WordStar dapat langsung mencek berkas datanya dengan cara melihat
apakah ada rekaman data yang melebihi batas maksimum kolom. Cara sederhana ini
tentu saja belum menjamin bahwa rekaman telah sesuai dengan maksimum kolom yang
ada di dalam buku kode.
b.
Mencek konsistensi dan hubungan antarvariabel
Konsistensi antara variabel yang satu dengan yang
lainnya dapat dicek dengan menggunakan tabel frekuensi. Tabel-tabel tersebut
dibandingkan dengan buku kode atau dibandingkan antara variabel yang satu
dengan yang lainnya untuk melihat konsistensi jawaban seperti pengeditan data
secara manual.
Koding
(Pemberian Kode)
Koding
merupakan usaha memberikan identitas atau pengelompokkan pengklasifikasikan
data dari respon-respon hasil penelitian ke dalam kelas-kelas tertentu. Setiap
jenis data masuk dalam suatu kelas tertentu, diberi no-mor kode. Setiap data
hanya masuk dalam satu kelas dan satu kode. Hal iniakan memudahkan data untuk
diproses lebih lanjut terutama bila mengguna-kan komputer. Keuntungan lain dari
pemberian kode ini adalah menghematmemori komputer dan mempercepat proses
analisis.
a. Koding
terhadap Jawaban Pertanyaan Terbuka
Coding atau
mengkode terhadap kuesioner yang pertanyaannya terbukasering disebut
qualitative
coding.
Pertanyaan
terbuka menghasilkan jawabanyang sangat bervariasi, karena memang tidak
ditentukan berbagai alternatif jawaban oleh pembuat pertanyaan.
Responden mempunyai kebebasan dalammengemukakan jawabannya, paling dibatasi oleh
ruang atau
Space jawaban.
Contoh:
Pertanyaan:
Bagaimana pendapat Bapak/Ibu tentang keefektifan penilaianportofolio?
Hal yang
harus dilakukan untuk mengkode pertanyaan terbuka adalah :
1) Membuat
kategori, kategori diperoleh dengan membaca terlebih dahulusetiap jawaban dari
butir yang sama. Dari jawaban itu diketahui variasi jawaban. Kemudian
variasi jawaban dikelompokkan ke dalam beberapa kategori.
Hal yang
perlu diperhatikan dalam membuat kategori adalah:
(1) kategori
harus tegas, jangan tumpang tindih antara jawaban kategoriyang satu dengan yang lainnya;
(2) kata ”lain-lain”, ”dan sebagainya”, ”dan
seterusnya” harus dihindarkan, atau jumlahnya relatif kecil.
Setiap
kategori diberi kode yang berbeda misalnya untuk jawaban keefek-tifan
portofolio ada 3 kategori yaitu;
1. efektif,
karena dapat menilai ke-mampuan individu siswa;
2. kurang
efektif, karena kemandirian siswa belum ada;
3. tidak
efektif, karena sama sekali tidak ada kemendirian siswa.
Membuat kode pada jawaban terbuka lebih lama bila dibandingkan dengan
pertanyaan yang tertutup, karena variasinya mungkin akan sangat
banyak sesuai dengan banyaknya responden yang diambil.
b. Koding
terhadap Jawaban Pertanyaan Tertutup
Koding data terhadap jawaban tertutup lebih mudah dibanding pengko-dean
pada jawaban terbuka. Pengkodean dapat dilakukan dengan cara mem-beri nomor
kode pada sejumlah option/pilihan jawaban yang telah ditentukan pada setiap butir pertanyaan. Pengkodean akan
lebih mudah lagi apabila sejak awal ketika menyusun kuesioner
setiap butir pertanyaan dan jawaban yangtersedia telah diberi nomor kode.
Kegiatan untuk merancang pengkodean pada saat penyusunan kuesioner ini dikenal
dengan istilah Precoding .
c. Koding
terhadap Pertanyaan Semi Terbuka
Pertanyaan
semi terbuka merupakan kombinasi dari tertutup dan terbu-ka, jawaban dari
setiap butir sudah ditentukan alternatif jawabannya, selainitu responden diberi
kesempatan untuk memberi jawaban lain di luar alterna-tif jawaban yang telah
ditentukan. Umumnya jawaban yang sudah ditentukanhasil kajian yang mendalam
sehingga menjadi alternatif yang paling banyak kemungkinannya untuk
dipilih. Jawaban-jawaban yang sifatnya terbuka merupakan pengecualian atau
hal-hal yang diluar dugaan atau tidak dipredikasi sebelumnya atau adanya
peristiwa khusus. Untuk itu setiap jawaban diberikode baru sesuai dengan
variasi jawaban.Misalnya: Pengetahuan tentang CTLa.
Cleaning Data (Pembersihan data)
Cleaning data adalah proses pengecekan
data untuk konsistensi dan treatmen yang hilang, pengecekan konsistensi
meliputi pemerikasaan akan data yang out of range, tidak konsisten
secara logika, ada nilai-nilai ekstrim, data dengan nilai-nilai tidak
terdefinisi, sedangkan treatmen yang hilang adalah nilai dari suatu
variabel yang tidak diketahui dikarenakan jawaban responden yang membingungkan.
Untuk mengatasi treatmen yang hilang dapat dilakukan beberapa cara untuk
mengatasinya adalah:
-
Substitusi dengan nilai yang netral
-
Jawaban substitusi yang dimasukkan
berdasarkan pola jawaban responden pada pertanyaan-pertanyaan lain
-
Menghilangkan beberapa kasus, responden
yang banyak tidak memberikan response di buang dari analisis (bila hanya
sedikit/bila jumlahnya banyak dapat dikelompokkan sendiri)
-
Penghapusan sebagian; untuk responden
yang mempunyai nilai-nilai missing tidak langsung dibuang tetapi diambil
sebagian dan dianalisis untuk bagian yang lengkap nilainya, hasil analisis
didasarkan ukuran sampel berbeda bila ukuran sampel besar, ada sedikit
saja yang missing, variabel-variabelnya tidak terlalu berhubungan
Recording Data (Pencatatan Data)
Menurut saya, recording data yaitu
proses pengolahan data yang merekam atau mencatat data ke dalam suatu draft
atau aplikasi komputer guna memudahkan dalam mengolah data. Maka perlu adanya
recording data, yang merupakan bagian dari sesudah tahap coding data
(Pengkodean Data),
Referensi :
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. METODE PENELITIAN SURVAI. Jakarta : LP3ES
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. 1989. METODE PENELITIAN SURVAI. Jakarta : LP3ES
http://oc.its.ac.id/ambilfile.php?idp=1702